REPUBLIKACO.ID, BOGOR - Allah SWT meninggikan derajat orang-orang tertentu sesuai kehendak-Nya. Di antaranya adalah seperti yang dinyatakan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Mujadilah (58) ayat 11, "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID I7xSjpbRoRAV7kurjyRr7vti9TdVRDwz999JHVcu0cL7ASxAZ9R6yQ== Maafagan agan semua ane mau nanya ni sapa tau ada yg tau atau kenalan orang pintar daerah banten atau jampang tolong info nya dong,,ane lagi ada masalah ni. Cerita sedikit ya!!! Jadi cerita nya ane punya pacar dan rencana mau nikah tahun depan aneh uda pacaran sama tu cew 5thn lebih dan tiba tiba ada cow yg deketin nah cew ane ini kagak mau dia sampe bilang ke ane dan ngasi liat chatan sama tu co

Laporan Wartawan Desi Purnamasari SERANG - Bank Indonesia BI Banten akan membuka layanan kas keliling untuk penukaran uang rupiah baru untuk masa Lebaran 2022. Selain itu, BI membuka layanan penukaran uang secara online melalui aplikasi Pintar. Kepala KPw BI Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat, mengatakan masyarakat bisa memesan dulu jumlah uang yang ingin ditukarkan lewat aplikasi Pintar. Baca juga Tukar Uang di Pinggir Jalan Jelang Lebaran, Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Bank Indonesia "Alhamdulillah KPw BI Provinsi Banten telah membuka pelayanan aplikasi Pintar dalam proses penukaran uang tunai pada Ramadan ini," ujarnya di kantor BI Provinsi Banten, Kamis 31/3/2022. Hal ini dalam rangka mempermudah dalam digitalisasi keuangan untuk masyarakat Banten. Ini lokasi dan jadwal kas keliling penukaran uang di Banten yang dilayani BI Banten 6, 14 dan 25 April 2022 Alun-Alun Serang 7,18 dan 28 April 2022 Alun-Alun Cilegon 11 April 2022 Alun-Alun Pandeglang 13 April 2022 Pemprov KP3B 20 April 2022 Instansi Kejaksaan dan BPJS 21 April 2022 Alun-alun Pandeglang Penukaran uang dilakukan pada pukul Penukar wajib melakukan pesanan pada aplikasi Pintar maksimal H-1 hari kedatangan pukul 2200 yang dapat diakses pada Berikut penukaran uang baru maksimal 1 pack untuk setiap pecahan per orang. Baca juga BCA Sudah Siapkan Uang Tunai Sebesar Rp 58,12 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran 1 pack Rp Rp 2 juta 1 pack Rp Rp 1 juta 1 pack Rp Rp 500 ribu 1 pack Rp Rp 200 ribu 1 pack Rp Rp 100 ribu

Marikita lihat perbedaannya. 1. Orang pintar mengandalkan pengetahuan, orang cerdas mengandalkan logika dan pengetahuan. Tak heran jika pintar selalu dikaitkan dengan prestasi akademik, karena memang bergelut dengan ilmu. Orang pintar hanya bisa menjawab hal-hal yang dipelajari, hafalan bukan pengertian. Berbeda dengan orang cerdas, orang Museum di Banten banyak menyimpan catatan-catatan sejarah yang berdampak baik untuk penelitian berkelanjutan. Kawasannya adalah salah satu tempat yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan maupun para pendatang yang berdampak pada kebudayaan masa kini. Simak nih daftar museum di Banten yang bisa kamu kunjungi untuk menambah pengetahuan kamu, khususnya terkait sejarah. Baca Juga 7 Penyanyi Asal Banten, Kamu Fans Siapa? 1. Museum Pustaka Peranakan TionghoaMuseum Pustaka Peranakan Tionghoa Google/Hendra MuhadaMuseum yang berlokasi di BSD City, Serpong ini memiliki konsep yang berbeda. Museum ini menawarkan koleksi yang berkaitan dengan Tionghoa, mulai buku, majalah, koran, sampai catatan-catatan. Gak heran, Museum Pustaka disebut-sebut sebagai surganya para peneliti, apalagi untuk yang tertarik dengan sejarah Tionghoa. Tujuan dari museum ini adalah untuk menunjukkan fakta-fakta sejarah terkait kontribusi dan hadirnya kaum Tionghoa yang tidak seburuk perkiraan sebagian orang. Luar biasanya lagi, pemilik juga berdarah Aceh dan melakukan pendanaan pribadi untuk berdirinya museum Museum MultatuliIDN Times/Muhamad Iqbal Nama Museum Multatuli diambil dari nama pena seorang penulis yang bernama Eduard Douwes Dekker. Ia adalah seorang asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada bulan Januari hingga Maret tahun 1860, Dekker menulis sekaligus menerbitkan sebuah novel yang diberinya judul Max Havelaar. Novel ini menjadi salah satu karya penting yang membahas sejarah Banten dan Lebak, sehingga pemerintah Kabupaten Lebak memutuskan untuk mendirikan sebuah museum yang diberi nama Museum merupakan salah satu museum yang wajib kamu kunjungi untuk menambah wawasan kamu. Bukan semata mengenai hidup pribadi Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, namun museum ini juga disebut sebagai museum anti-kolonial pertama di Indonesia. 3. Museum Situs Kepurbakalaan Banten LamaMuseum Situs Kepurbakalaan Banten Lama bersejarah ini ternyata telah diresmikan sejak tahun 1985 oleh Haryati Soebadio. Lokasinya tepat di sebelah Masjid Agung dan kamu tidak perlu membayar biaya terkenal luas, sehingga pengunjung tidak akan mengalami kesulitan perihal lahan parkir. Ruangan difasilitasi pendingin ruangan edan pencahayaan cukup supaya pengunjung tetap merasa nyaman. Museum menyediakan koleksi dan catatan sejarah Banten ketika melawan penjajah, sejarah lada hitam dan merica, dilengkapi mata uang, pipa rokok, patung istana, yang memiliki larangan untuk Museum Benteng HeritageMuseum Benteng Heritage museum wajib selanjutnya adalah Museum Benteng. Di sini, kamu bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kisah-kisah awal bagaimana istilah Cina Benteng mulai dikenal masyarakat. Museum ini adalah saksi hidup peranakan Tionghoa di Tangerang sejak Laksamana Cheng Ho datang. Bangunan museum berupa rumah tua yang terletak di tengah pasar, tepatnya di dekat klenteng. Meski begitu, tempatnya tidak sulit untuk ditemukan. 5. Museum Tangerang BantenMuseum di Banten Google/Nur Halim Berlokasi di Jalan Arya Kemuning, museum di Banten ini merupakan peninggalan sejarah yang patut untuk dilestarikan. Pengunjung akan disuguhkan oleh catatan-catatan sejarah mengenai Masjid Agung dan struktur organisasi petinggi agama. Baca Juga Masjid Pintu yang Unik di Kota Tangerang 6. Museum Negeri BantenMuseum Negeri Banten dengan fasilitasnya yang lengkap dan canggih, museum Negeri Banten memang sangat menarik untuk dikunjungi. Selain proyek digital virtual, tersedia pula fasilitas kids corner dengan berbagai adat dari sejumlah penjuru di kawasan Banten. Museum tersebut merupakan bangunan megah khas kolonial yang terletak di seberang alun-alun barat Kota Serang. Bangunan tersebut ternyata sudah berdiri kokoh sejak tahun 1821, padahal sebelumnya pernah dipakai sebagai Kantor Residentie Van Bantam atau Karesidenan Banten tempo dulu. 7. Museum Sepeda Pramuka Keliling DuniaMuseum Sepeda Pramuka Keliling Dunia Facebook/museumsepedapramukakelilingdunia Sering dikunjungi oleh anak-anak maupun kelompok pramuka, museum di Banten ini dijadikan tempat peninggalan-peninggalan sejarah dari pengalaman Pak Fauna, selaku pemilik. Ketika berkemah, peserta pramuka akan datang untuk menambah wawasan terkait sejarah perjalanan keliling dunia yang menggunakan sepeda. Lokasinya rindang karena ditumbuhi banyak pepohonan. Museum ini sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar karena mereka biasanya akan berjualan ketika anggota kemah pramuka berkunjung. Baca Juga 7 Tempat Camping di Tangerang, Gak Perlu ke Luar Kota Loh Itulah beberapa museum di Banten yang wajib banget kamu kunjungi. Ingat, kamu wajib menerapkan protokol kesehatan ya PeletOrang Banten. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan, aku adalah seorang suami yang saat kisah ini terjadi, tepat berusia 30 tahun. Aku berasal dari Jawa tengah, tepatnya disebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan, yang masih termasuk kedalam wilayah kabupaten Purbalingga. Aku, bekerja disebuah BUMN sebagai tenaga kerja outsourcing Advertisement - Continue Reading Below1 The LookLuke WhiteIn the 19th-century suburban New Jersey home of Michael Maher, color brings a modern energy. Walls painted in Charlotte’s Locks by Farrow & Ball envelop the parlor-turned-living room in warmth and drama, while a Stark sisal rug tones down the formality of the antiques. The archway retains its original sliding pocket - Continue Reading Below2 Color Inspiration Charlotte's LocksHouse Beautiful“For an unexpected dash of personality and warmth, add a shock of color to the back of your cabinets. I know this is bright, but when it’s behind glass doors and acting as a backdrop to all your dishes, it livens things up nicely. And it’s easy to change in a few years, if turquoise starts calling to — Douglass GranetoMake it yours Farrow & Ball Estate Eggshell Charlotte’s Locks 268Advertisement - Continue Reading Below3 The LookThomas LoofAmanda Lindroth gave the exterior of a gorgeous Bahamas home a “showstopping personality” with big splashes of bold orange. The vibrant bench and awning perk up the white facade. Advertisement - Continue Reading Below4 Color Inspiration Baja OrangeHouse Beautiful“I’m Italian, and it’s very Italian to use orange. Think of those luxury brands with orange logos — Hermès and Pratesi. I see it lacquered on a ceiling, with cream walls. Or you could get that faded Tuscan feeling by using it as a wash in the living room. A lacquered orange library with black bookshelves would be totally sensational. Supermodern, —Milly de CabrolMake it yours Ralph Lauren Paint’s Baja Orange IB62Advertisement - Continue Reading Below5 The LookPeter VitaleOrange undertones give depth to the sunbaked custom paint in a New Mexico kitchen by Judith Espinar, Jim Deville, and Scott Robey. Advertisement - Continue Reading Below6 Color Inspiration Summer SquashHouse BeautifulGolden-tinged oranges also brighten any space. "Orange is our go-to color, because it makes a room feel young, fresh, and modern. We use it where other people might use red. I would feel really happy in a room painted this pretty golden orange, with navy, turquoise, or pink as an accent. And I love Portola Paints because their colors are just slightly off, like the designer colors you're always trying to get and don't often find." —Heidi Bonesteel Make it yours Portola Paints Summer Squash 022Advertisement - Continue Reading Below7 The LookVictoria PearsonAccessories in vibrant orange can help add vintage whimsy to an interior — like in the bedroom of a cheery beach house by Krista - Continue Reading Below8 Color Inspiration Orange SkyHouse BeautifulHowever, this delightful shade doesn't always have to read as retro. "Orange is far more versatile than most people think. You don't have to put it with marabou feathers and 1960s furniture. Try it with a Louis XV carved giltwood console and see how sophisticated and European it looks. This is a Veuve Clicquot orange that we used inside kitchen cabinets, for a bon vivant whose signature pour is Champagne. Coat the paint with beeswax if you want an antique look." —Maureen Footer Make it yours Benjamin Moore Orange Sky 2018-10Advertisement - Continue Reading Below9 The LookThomas LoofIn this fantasy apartment inspired by Edie Sedgwick, midcentury modern pieces mix with contemporary pieces. “I’m not afraid of color,” designer Heather Moore says. “I knew I wanted to use orangey autumnal tones, and I chose Ralph Lauren’s Cork for the walls. It’s a burnt umber, a saturated color that doesn’t read as flat. It has more reflectivity and depth than Advertisement - Continue Reading Below10 Color Inspiration Autumn OrangeHouse Beautiful“I go for the warmth and earthiness of a certain version of orange — like this inside of a Japanese persimmon. It’s not loud or brash, and it’s a beautiful backdrop for other colors like hot pink, chartreuse, olive, aqua, and baby blue. Almost anything looks good against it. It has the quality of embracing and —Jackie TerrellMake it yours Benjamin Moore Autumn Orange 2156-10Advertisement - Continue Reading Below11 The LookThomas LoofThe brown-tinged orange in a vintage-inspired apartment by Heather Moore takes on a different cast based on the light in the - Continue Reading Below12 Color Inspiration Corlsbud CanyonHouse Beautiful"It's easy to get a great orange when you're working with a skilled decorative painter doing a multilayered custom glaze job. But if you're trying to pick a ready-made color from a paint deck, I find the darker, more subdued shades work best. This color has great impact without looking like that garish NFL orange. I'd use it with ivory, black, and brown for a sophisticated classical look, or with cobalt blue, navy, and white if you want to go bolder, younger." —Markham RobertsMake it yours Benjamin Moore Corlsbud Canyon 076Advertisement - Continue Reading Below13 The LookEric PiaseckiA bold orange hue sets off the Palladian details of a bookcase in the library of an Atlanta home by Kay - Continue Reading Below14 Color Inspiration Blood OrangeHouse Beautiful"This quickens the pulse and excites the eye. It brings back the hue and the scent of blood oranges piled high in the market stalls of Tuscany. With a black-and-white floor and Benjamin Moore's Linen White trim, it would be the perfect foil for an array of drawings." —Marcy Masterson Make it yours Sydney Harbour Paints Blood Orange Advertisement - Continue Reading BelowAdvertisement - Continue Reading Below16 Color Inspiration OrangeryHouse Beautiful"I love the orange color of the stucco I grew up with in the warm Mediterranean sun. There's a very soft feeling about it, but at the same time it's quite strong. This orange has depth and a touch of shadow, so it looks as if it's always been there. It lends itself very naturally to browns and greens and watery turquoise. Orange is kind of an underdog in this country. It's more a color of the East." —Mona HajjMake it yours Farrow & Ball Orangery 70Advertisement - Continue Reading BelowAdvertisement - Continue Reading Below18 Color Inspiration Audubon RussetHouse Beautiful"You can't let orange scare you. I rely on it to punch up a dreary corner. Paint this warm, bricky orange on the inside of a bookcase and it will add unexpected depth to a small space or make a big room seem more intimate. One of the most fascinating rooms I've ever seen had ivory walls and a ceiling painted this color. Very cozy." —John Peixinho Make it yours Benjamin Moore Audubon Russet HC-51Advertisement - Continue Reading Below19 The LookThomas LoofWhen Justine Cushing moved into her New York apartment in 1970, she had the living room painted a custom orange — a color she has never considered - Continue Reading Below20 Color Inspiration YumaFor a similar look, choose an orange with depth. "You need a little brown in your orange to keep it from getting too circusy. This reminds me of saddle leather. I've seen it in those great Palm Desert houses, with midcentury modern furniture and a flokati rug. But I'd jazz it up with hot pink, apple green, or peacock blue. And a heavy dose of white or cocoa brown would really soften it." —Erinn ValencichMake it yours Ace Paint Yuma B21-6
Viralkeduanya pun bisa mudah ditemukan di media sosial. Usai viralnya berita tentang Pesulap Merah bongkar praktek pengobatan Gus Samsudin, banyak kalangan yang ikut berkomentar tak terkecuali Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah. Dalam video viral yang diunggahnya akun TikTok @gusmiftah99, Gus Miftah berikan
Oleh Chudori Sukra Penulis Pengasuh Ponpes Riyadlul Fikar, Jawilan, Serang Dulu ketika saya belajar Alquran mengaji pada seorang ustadz di kampung, saya mengenal nama-nama surat yang berbeda dengan teks-teks Alquran, misalnya surat al-Ikhlas diberi nama surat Qulhu, surat al-Alaq diberi nama surat Iqra, surat al-Kafirun diberi nama surat Qulya, dan seterusnya. Saya belajar ngaji bersama teman-teman yang memiliki nama-nama unik, seperti Topa, Duloh, Acim, Pengki, Sangsang dan beberapa teman lainnya. Baru belakangan saya tahu bahwa Topa, Duloh dan Acim itu, asal katanya adalah Mustofa, Abdullah dan Hasyim. Sedangkan nama Pengki dan Sangsang, konon sering sakit-sakitan di masa balita, sehingga nama aslinya diganti oleh orang tua mereka, yang semula Dulmajit asal katanya Abdul Majid dan Duki asal katanya Masduki. Guru ngaji kami memiliki Alquran dengan kertas kuning yang sudah lusuh, bertulisan kaligrafi Arab yang besar-besar, tanpa terjemahan. Tiap habis magrib saya belajar ngaji bersama teman-teman, membaca satu ayat ke ayat lain tanpa pernah diberitahu apa maknanya dan apa penafsirannya. Kami hanya diajarkan syarat minimal bahwa anak seusia kami harus sudah bisa membaca Alquran tentang makharijul huruf, meski saya sebagai anak berdarah campuran Sunda dan Jawa Banten agak sulit mengeja huruf fa’ ketimbang pa’, serta kesulitan membedakan huruf dal besar, dal kecil, dza, dlad dan seterusnya. Yang penting – bagi orang tua saya – syarat minimal itu sudah bisa dikuasai oleh anak-anak usia tujuh tahun, seperti bisa membaca lafadz Alquran, menghafal bacaan solat, serta belajar berpuasa di bulan Ramadan. Tapi, meskipun sudah bisa solat dan puasa, kami pun harus jujur mengakui bahwa kategori “Islam kaffah” masih menjadi pertanyaan dan teka-teki yang menyelimuti benak saya hingga usia remaja dan dewasa. Pasalnya, ketergantungan masyarakat yang tetap bertahan selama puluhan tahun untuk menyembuhkan anaknya yang sakit, dengan mendatangi seorang dukun orang pintar, juga mempercayai kepastian nasibnya di masa depan, pada sang dukun tersebut. Sementara itu, para orang tua juga masih suka menempel mantra-mantra sakti di depan pintu sebagai penolak bala pengusir setan dalam bahasa antah barantah, bercampur Arab, Jawa kawi dan Sunda. Selebaran kecil itu dibeli dari orang pintar yang memiliki pamor tersendiri di kampung kami. Dan para orang tua mempercayainya begitu saja, sebab tanpa orang pintar tersebut seakan-akan kampung kami akan kehilangan pamor sama sekali. Ketika kami duduk di bangku tsanawiyah setingkat SMP, dan mulai mengenal bahasa Arab, kami semakin memahami betapa lucunya para orang tua kami memberi nama anak-anaknya selama ini, baik di kampung kami maupun di perkampungan lainnya di Banten ini. Coba bayangkan nama-nama berikut ini Teh Ipah asal katanya Syarifah’, Mang Mamat asal katanya Muhammad’, Bi Encop asal katanya Sofiyah’, Bang Udin asal katanya Bahrudin’. Lebih ironis lagi, tukang gorengan keliling bernama Teh Hawiyah, juga tukang parkir di prapatan yang dipanggil Mang Dolim. Kenapa orang tua mereka tidak paham bahwa kedua nama terakhir itu berkonotasi negatif, sebab mengandung arti orang jahat’ dan ahli neraka’. Penyebab dari semua itu adalah pemahaman agama yang bersifat tekstual yang menjadi anutan mereka. Pada masa itu kami sebagai anak-anak yang beranjak dewasa semakin menyadari cara keberagamaan orang tua kami yang hilir-mudik dan campur aduk. Nama-nama yang dicomot dari kebudayaan lisan, tanpa sikap kritis atau gugatan apapun dari masyarakat kami. Nama-nama yang sepertinya dipungut secara spontan karena alusi bunyi kepada kata tertentu yang seakan menarik untuk didengar. Meski di kemudian hari, saya memahami bahwa ajaran agama mementingkan nama-nama baik yang mengandung unsur motivasi, harapan dan cita-cita luhur bagi sang pemilik nama tersebut. Di samping pemahaman yang bersifat tekstual, problem lainnya karena para orang tua kami tidak memahami bahasa Arab dengan baik. Kami sebagai generasi yang mewarisi peradaban mereka, meskipun diajarkan mengaji setiap habis magrib, tapi tak pernah dibimbing dan diarahkan untuk memahami bahasa Arab dengan baik, terlebih memahami kalimat demi kalimat dari teks-teks Alquran yang kami bacakan. Saya sendiri telah belajar ngaji selama puluhan tahun, bahkan seperti umumnya teman-teman sepantaran, kami sudah hafal surat-surat dalam Juz Amma yang sering dibacakan imam setiap solat berjamaah. Tapi kami tak pernah tahu maknanya. Hingga kemudian kami tak perlu merasa heran mengapa ada warga kampung kami yang memiliki nama Dolim’ atau Hawiyah’, dan sampai detik ini mereka tetap menyandang nama tersebut, juga merasa tak perlu untuk menggantinya. Ketika tren budaya Barat Amerika merambah negeri ini sejak tahun 1980-an, kemudian disiarkan secara sentral melalui layar televisi swasta sejak tahun 1990-an, karuan saja para orang yang berpandangan kolot dan ortodoks itu, mudah terpengaruh oleh peradaban baru yang dianggap maju dan modern. Mereka seakan memilih alternatif lain dari jenis peradaban antah barantah yang bersifat tekstual dan tanpa makna itu. Jadilah nama-nama baru bermunculan, misalnya Poppy Ratnasari, Tubagus Heri Setiawan, Edi Sofyadi, Ratu Novia Rista, Laura Irawaty, Divani Aisyahara, Ajip Toni Rosidi dan seterusnya. Peradaban baru yang muncul itu dikunyah mentah-mentah tanpa sikap kritis dari generasi orang tua kami. Peradaban modern yang kelak disebut liberalisme dunia bebas itu telah menjadi anutan anak-cucu mereka. Semula mereka menganggap bahwa peradaban baru itu adalah jalan alternatif yang menjanjikan masa depan kami. Namun kemudian, mereka menyadari bahwa peradaban itu bukan sesuatu yang bergerak secara alamiah, tetapi merupakan bagian dari grand scenario perang dingin untuk mempertahankan kekuasaan kapitalistik dari negeri-negeri industri maju. Lalu, sampailah kepada suatu kesadaran baru tentang siapakah yang diuntungkan dari maraknya sistem kapitalisme liberal di masa Orde Baru, di saat para orang tua membebaskan anak-anak mereka untuk menganut sistem tersebut? Faktanya, 32 tahun kekuasaan Orde Baru dengan gradasi macam-macam dalam posisi kaum konservatif dan status-quo, selalu saja bertahan dengan memanfaatkan ketidakadilan sebagai motor penggeraknya, di mana rakyat Banten yang tertinggal, selalu menjadi korban landasannya. Belum lagi problem kemiskinan global yang bergantung pada konvergensi yang bergerak antara raksasa kapital kekuasaan bisnis besar, dunia pengusaha politik dan birokrasinya. Terutama seluruh komplek industri militer yang berkongsi dengan para pakar sains dan teknologi, serta segala perangkat laskar-laskar pelayanan yang diperlukan. Di awal abad 21 ini dunia iptek sudah menjadi raksasa-raksasa yang kecenderungannya berjalan dengan kedaulatan dan hukum-hukum raksasa itu sendiri. Pada akhirnya, prediksi kebudayaan yang dilontarkan bapak bangsa Soekarno menunjukkan pembuktiannya, bahwa kehormatan dan martabat manusia yang hidup di dunia ketiga negeri miskin cenderung didikte oleh dunia industri dan bisnis, dengan segala perangkat iptek di belakangnya. Terlebih dunia iptek yang mengabdi pada industri perang dan militer, sangat memperkuat dugaan, yang berkembang menjadi tuduhan, bahwa dalam praktiknya, iptek tidaklah netral akan tetapi lebih mengabdi kepada para pengusaha ekonomi, politik, sosial dan kultural. Setelah sekian puluh tahun, saya semakin memahami bahwa para sahabat kami sesama kelahiran Banten, seperti Topa, Duloh, Acim, Pengki, Sangsang, Ipah, Encop, Mamat, Udin dan seterusnya, tak lain merupakan corak dari masyarakat marjinal, lebih tepatnya mereka telah dimarjinalkan oleh sistem dan keadaan. Kini yang diperlukan oleh masyarakat Banten adalah semangat dan rasa percaya diri, bahwa apapun dampak positif dan negatifnya, sebagai umat beriman dan beragama, kita perlu memanfaatkan perangkat iptek tersebut demi untuk kebaikan dan kemaslahatan umat. Adapun perkara rizki bagi orang-orang bertaqwa, percayalah, bahwa Allah Yang Maha Kaya pasti menjamin pemenuhan rizki bagi setiap hamba-hamba-Nya, baik yang bersumber dari darat, laut maupun udara. Insya Allah… *
SERANG- Angka penderita HIV/AIDS di Banten mencapai 5.397 jiwa di tahun 2017.Sebanyak 533 orang diantaranya meninggal dunia akibat virus mematikan tersebut. Berdasarkan data, pengidap HIV tertinggi di Banten terdapat di Kabupaten Tangerang sebanyak 1.073, Kota Tangerang 890, Kabupaten Serang 529, Kota Cilegon 373, Kota Tangsel 328, Lebak 128, Kota Serang 112 dan Pandeglang 93.

Afternoon Aspen Grove Painting Gary Kim $27 Orange Grove of Citrus Fruit Trees Painting Jane Small $22 Evening Shadows on a Round Taos House Painting Art West $54 SUNFLOWERS AND LAVENDER FIELD - THE COLORS OF PROVENCE Modern Impressionist Palette Knife Painting Painting Mona Edulesco $23 Yellow Orange Blue Watercolor Square Design 3 Painting Sharon Freeman $18 Still life with champagne bottle and glass Painting Mona Edulesco $23 Rainbow of Fruit Flavors Painting Ryan Fox $37 Firestorm Painting Oni H $22 Summer Picnic- colorful abstract art Painting Linda Woods $22 Orange Heart- abstract painting Painting Linda Woods $22 Somewhere New- Abstract Art by Linda Woods Painting Linda Woods $22

Ditahun politik seperti sekarang, lanjut kiai yang akrab disapa Gus Luthfi ini, kita harus waspada terhadap orang-orang yang ingin memanfaatkan kharisma kiai atau ulama. Sebab, kata dia, ujung-ujungnya mereka merugikan rakyat kecil. Oleh karenanya, rakyat harus cerdas agar bisa membedakan mana orang yang pintar dan mana orang yang benar.

Paranormaldan "Orang Pintar" Haram Hukumnya. Bagikan: WhatsApp Facebook. Hidayatullah.com- Majelis Fatwa Mathla`ul Anwar dalam Muktamar ke-13 di Serang, Banten, Ahad (18/7) malam, mengeluarkan fatwa menyangkut bidang spiritual, paranormal, tayangan mistis dan nikah siri. Segala bentuk praktik perdukunan ( kahanah) dan "orang pintar
ieKy5.
  • eqyv7bywqh.pages.dev/373
  • eqyv7bywqh.pages.dev/125
  • eqyv7bywqh.pages.dev/89
  • eqyv7bywqh.pages.dev/455
  • eqyv7bywqh.pages.dev/301
  • eqyv7bywqh.pages.dev/348
  • eqyv7bywqh.pages.dev/309
  • eqyv7bywqh.pages.dev/409
  • orang pintar di banten